Sabtu, 02 Mei 2009

Riset Prof. Babi: Gw berhasil buat virus influenza varian baru.

Riset yang telah dilakukan Prof. Babi membuahkan hasil juga. Akhirnya ia berhasil menunjukkan bakatnya dalam mendesain virus baru, padahal ia tidak dapat lulus kuliah bahasa pemrograman. Virus yang dibuatnya dapat hidup di dunia real (real >< maya =" dunia">

Ehm ehm…Anda boleh anggap tulisan di atas hanya bualan, tetapi cerita di atas ada benarnya. Babi adalah laboratorium biologis atau host dalam pembentukkan penyakit baru terutama yang menyerang manusia. Babi adalah pengembang penyakit bagi manusia sekaligus menjadi perantara (mediator). Babi hidup di tempat yang kotor, bahkan makanannya berupa kotoran. Hal ini berarti ia banyak atau sudah menjadi kebiasaan berinteraksi dengan kuman penyakit (bakteri atau virus), sehingga dapat memberikan kesempatan bagi kuman penyakit dalam mengembangkan sistem serangan yang baru. Hal ini sama dengan pemakaian antibiotik yang sama atau relatif sama dalam jangka waktu lama dapat membuat kuman penyakit (bakteri atau virus) kebal terhadap antibiotik tersebut. Uniknya lagi, babi memiliki organ yang lebih mirip manusia. Alasan ini juga yang mendasari transplantasi jantung memakai organ babi. Hal ini berarti babi memiliki contoh (sampel) uji biologis (berupa tubuhnya sendiri) untuk pengembangan penyakit yang dapat menyerang manusia. Babi mudah tumbuh, berkembang biak, mudah beradaptasi, dan mudah diberi makan sehingga dapat menjadi ternak yang baik. Interaksi ternak dan konsumennya menjadi menjadi jalan perantara babi dengan manusia.

Berdasarkan ilmu kimia obat yang saya pelajari, manusia lebih mirip babi daripada monyet. Lihat saja kulitnya, kulit kita lebih mirip dengan kulit babi dibandingkan dengan kulit monyet. Berdasarkan ilmu virologi, virus tidak sembarang menyerang sembarang organ atau makhluk (inang). Virus menyerang bila terdapat reseptor, yaitu molekul organik yang dapat dikenali virus sebagai tempat/inisiasi penyerangan. Artinya, virus tertentu hanya bisa menyerang tumbuhan saja atau hewan saja, virus hewan tertentu tidak bisa menyerang hewan lain karena perbedaan reseptor tersebut. Babi mempunyai reseptor yang sama dengan reseptor saluran pernapasan burung sehingga dapat diserang flu burung. Hal yang lebih mengejutkan, ternyata babi juga mempunyai reseptor yang sama dengan saluran pernapasan manusia. Bila babi menjadi lemah atau kalah dalam melawan virus flu burung, maka virus flu burung selain menggandakan diri, ia sekaligus akan belajar beradaptasi dengan reseptor manusia yang terdapat pada babi. Artinya, babi menjadi mediator/laboratorium dalam pengembangan influenza varian baru.

Penyakit influenza merupakan penyakit yang belum ada obatnya sampai sekarang. Penangkalnya hanya kekebalan tubuh kita sendiri. Obat flu yang beredar di pasaran bukan langsung mengatasi flu ini melainkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita sendiri. Gejala serangan virus ini seperti demam, batuk, pilek, letih, lesu, sakit tenggorokan serta sesak napas yang disertai mual,muntah dan diare. Berbeda dengan virus komputer, selain tidak ada antivirusnya, virus ini juga tidak kadaluarsa oleh zaman. Virus ini terus berkembang melalui mutasi acak terorganisir, sehingga mampu bertahan hingga berabad lamanya.

Sekarang ada varian baru virus influenza, yaitu H1N1. Serangan virus ini disebut “flu babi”. Pertanyaan selanjutnya adalah lebih ganaskah flu babi dibandingkan dengan flu burung. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, bahwa virus flu babi (H1N1) tidak terlalu ganas dibandingkan dengan virus flu burung (H5N1). Tingkat persentase kematian yang disebabkan virus H1N1 sekitar 6 persen, sedangkan virus H5N1 mencapai 80 persen. Meksiko yang memiliki bagian daerah subtropis dan tropis saat ini telah menemukan lebih dari 1.450 kasus. Berbeda dengan pernyataan pakar lain, flu babi dinyatakan lebih berbahaya karena kemampuan menularnya. Flu babi tidak hanya menular melalui sumber inangnya saja, tetapi juga dari manusia ke manusia. Jadi sekarang tersangkanya bukan hanya babi saja, tetapi juga manusia.

Apa tujuan dari virus biologis ini. Ia menggandakan diri (seperti berkembang biak) untuk membuat dirinya ada (eksisten) di dunia ini, padahal ia tidak punya nafsu hidup dan akal untuk menentukan tujuan keberadaannya. Virus komputer jelas dibuat dengan tujuan bentuk ekspresi atau adu kemampuan bakat para maniak komputer dan komersialisasi antivirus. Salah satu alasan yang paling mungkin mengenai keberadaan virus adalah ada yang sengaja menciptakannya untuk tujuan tertentu yang dikehendakinya.Bukan saya yang akan memberitahukan siapa yang menciptakannya (rahasia perusahaan), andalah yang harus mencarinya jika anda punya pikiran “Mengapa saya ada dan hidup di dunia ini?”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan isi, komentar jangan porno!!!